macOS 26 Apple Akan Perbaiki Dasar atau Langsung Lompat ke Era AI?

Dunia teknologi selalu penuh dengan antisipasi, apalagi menjelang acara besar seperti WWDC 2025. Di sanalah, kita semua berharap melihat seperti apa masa depan macOS, khususnya dengan datangnya macOS 26. Namun, ada satu pertanyaan besar yang mengganjal: apakah Apple akhirnya akan “memperbaiki dasar-dasarnya” atau justru membiarkan kecerdasan buatan mengambil alih kendali?

Seperti yang disoroti oleh Nadeem Sarwar dari Digital Trends baru-baru ini, banyak pengguna Mac, termasuk saya pribadi, merasa heran mengapa fitur-fitur fundamental yang sudah lama tersedia di platform lain, seperti Windows, masih belum ada di macOS. Ambil contoh fitur sederhana tapi krusial seperti riwayat clipboard. Jujur saja, siapa di antara kita yang tidak pernah kesal karena harus berulang kali melakukan Cmd+C dan Cmd+V hanya untuk beberapa hal yang sama? Di Windows, Anda punya riwayat clipboard universal. Di Mac? Kita harus mengandalkan aplikasi pihak ketiga macam Maccy. Ini kan seharusnya sudah jadi standar, ya kan?

Masalahnya tidak berhenti di situ saja. Pengelolaan jendela di Mac juga terasa sangat terbatas, terutama jika Anda sering menggunakan banyak monitor eksternal. Padahal, aplikasi seperti Swift Shift atau Loop membuktikan bahwa solusi yang lebih baik itu ada dan gratis! Belum lagi “poni” di MacBook yang masih belum punya fungsi maksimal, padahal aplikasi seperti Boring Notch sudah bisa mengubahnya jadi pusat aktivitas yang keren. Rasanya aneh saja, perusahaan sebesar Apple seolah abai dengan hal-hal kecil tapi vital ini.

Boring notch macbook 51
macOS 26 Apple Akan Perbaiki Dasar atau Langsung Lompat ke Era AI? 2

Nah, jika Apple enggan menyematkan fitur dasar ini secara bawaan, lalu apa solusinya? Artikel dari Digital Trends itu mengusulkan ide yang cukup berani: biarkan AI mengambil alih! Bayangkan jika macOS 26 punya kemampuan AI ala Copilot dari Microsoft, dengan fitur seperti Deep Research atau “bank memori” mirip Windows Recall, tapi tentu saja dengan fokus privasi ala Apple. Dengan kekuatan chip M-series, rasanya ini bukan mustahil. Integrasi ChatGPT yang sudah ada dalam Apple Intelligence adalah langkah awal, tapi Apple perlu melangkah lebih jauh, mengintegrasikan AI secara mendalam di seluruh sistem dan aplikasi.

Singkatnya, macOS 26 adalah momen krusial bagi Apple. Mereka bisa memilih untuk akhirnya mengisi “lubang” fitur dasar yang sudah lama menganga, atau justru memanfaatkan ledakan AI untuk mendefinisikan ulang cara kita bekerja. Apapun pilihannya, satu hal yang pasti: pengguna berharap adanya “momen eureka” yang membuat pengalaman Mac semakin tak tertandingi, dan bukan lagi sekadar bergantung pada aplikasi pihak ketiga untuk hal-hal yang seharusnya sudah ada dari awal.

Also Read

Bagikan:

Avatar photo

Heri Herdy (Mertadinata)

Saya merupakan mantan penyiar, Produkasi dan Konten Kreator di NAGASWARA FM, Yang kini fokus berkecimpung di dunia Blogger dan tetap masih menjadi bagian dari Programmer, MD, IT, Produksi dan Penyiar HiTZ FM Belitung.

Tinggalkan komentar