COOLKas – Pengguna setia Arc Browser dikejutkan oleh kabar pembatalan rilis update besar Arc 2.0, yang sebelumnya sangat diantisipasi. Banyak yang merasa kecewa dan frustrasi, terutama karena fitur-fitur canggih yang dijanjikan tidak akan hadir. Perusahaan pengembang memutuskan untuk mengalihkan fokusnya ke pengembangan browser baru yang lebih sederhana dan berbasis AI. Keputusan ini meninggalkan kekhawatiran tentang masa depan Arc, khususnya pada versi Windows dan mobile yang masih belum optimal.
Arc sebenarnya telah menghadirkan fitur-fitur inovatif yang sangat membantu pengguna dalam menjelajahi internet. Salah satunya adalah tab vertikal yang membuat pengelolaan banyak tab menjadi lebih mudah dan efisien. Selain itu, fitur PIN Tabs memungkinkan pengguna menyematkan tab favorit mereka dengan tampilan visual yang menarik, serta fitur Spaces yang memisahkan workspace untuk berbagai aktivitas, membantu pengguna tetap terorganisir dalam tujuan browsing yang berbeda.
Namun, meskipun kaya fitur, pengguna versi Windows sering kali menghadapi masalah stabilitas yang membuat pengalaman berselancar menjadi kurang optimal. Versi Windows ini masih berada dalam tahap pengembangan dan belum menyamai fitur lengkap seperti pada versi Mac. Hal ini menjadi salah satu keluhan utama pengguna yang berharap akan peningkatan di masa depan.
Integrasi AI pada Arc juga cukup menarik perhatian, seperti fitur pengarsipan tab otomatis setiap 12 jam yang menjaga keteraturan saat membuka banyak tab sekaligus. Tidak hanya itu, integrasi dengan AI seperti ChatGPT memungkinkan pengguna mendapatkan ringkasan cepat dari situs web hanya dengan mengarahkan kursor. Fitur ini tentunya mempermudah pengguna dalam mengakses informasi. Di smartphone, Arc juga telah mengedepankan fitur AI untuk merangkum hasil pencarian dan halaman yang dikunjungi.
Kendati demikian, keamanan juga menjadi kekhawatiran bagi beberapa pengguna. Sebuah masalah keamanan terungkap ketika user ID pengguna berisiko dieksploitasi oleh penyerang. Meskipun pihak perusahaan cepat menangani celah tersebut, masalah ini cukup menggoyahkan kepercayaan pengguna.
Dalam pengumumannya, CEO The Browser Company menyatakan bahwa pengembangan Arc 2.0 resmi dihentikan. Mereka kini lebih berfokus pada perbaikan bug dan peningkatan stabilitas daripada pengembangan fitur baru. Selain itu, perusahaan telah mengalihkan fokus pada pembuatan browser baru yang lebih sederhana dan berbasis AI. Keputusan ini memicu kekhawatiran tentang kelanjutan dukungan bagi Arc, terutama di versi Windows dan smartphone yang masih dalam tahap beta.
Tidak sedikit pengguna yang mempertanyakan langkah ini, menganggapnya terlalu dini untuk menghentikan pengembangan Arc. Beberapa menyebut bahwa perusahaan mungkin mengejar tren untuk menarik minat investor, menjadikan keputusan ini sebagai langkah strategis khas perusahaan startup.
Arc kini menghadapi tantangan dalam menarik pengguna yang lebih luas dan meningkatkan monetisasi. Fitur-fitur kompleks yang ada lebih cocok untuk pengguna berpengalaman, namun kurang menarik bagi pengguna umum. Meski pertumbuhan pengguna Arc meningkat, grafik pertumbuhannya diperkirakan akan stagnan. Hal ini menjadi perhatian serius bagi perusahaan startup dalam upayanya menarik investor. Upaya monetisasi pun mengalami kendala, terutama karena integrasi AI belum sepenuhnya menyatu dengan kebiasaan browsing pengguna.
Perusahaan sekarang beralih pada mode pemeliharaan dengan fokus pada stabilitas dan keamanan, tidak lagi berfokus pada penambahan fitur baru. Hal ini sejalan dengan beberapa browser besar lainnya seperti Chrome dan Firefox, yang lebih memilih stabilitas ketimbang inovasi. Di sisi lain, beberapa pengguna yang kecewa mulai mencari alternatif, seperti Zen Browser, yang menawarkan fitur serupa dengan Arc namun bersifat open-source, dan Orion Browser untuk pengguna Mac dan iPhone yang menyediakan fitur tab yang mirip dengan Arc.
Kekecewaan ini mungkin akan memengaruhi loyalitas pengguna, namun keputusan perusahaan untuk mengalihkan fokus ke browser baru bisa menjadi langkah strategis yang tepat dalam jangka panjang, terutama jika mereka berhasil menghadirkan pengalaman browsing yang lebih sederhana dan stabil bagi pengguna umum.