Oke, mari kita ngobrolin sebentar soal tren teknologi yang lagi booming. Sadar nggak sih, belakangan ini raksasa-raksasa AI seperti Meta, Google, OpenAI, hingga Anthropic semakin mendorong kita untuk menggunakan suara saat berinteraksi dengan produk mereka? Yup, mereka semua menambahkan fitur agar kita bisa berbicara langsung dengan bot AI mereka, seolah seperti ngobrol dengan teman. Ini semua berkat kemajuan teknologi speech-to-text atau pengenalan suara menjadi teks. Nah, di tengah perkembangan ini, muncul sebuah startup bernama Wispr Flow. Menurut laporan menarik dari TechCrunch, Wispr Flow cukup percaya diri, bahkan mereka mengklaim bisa mengalahkan teknologi diktes suara milik ‘big tech’ seperti Google dan Meta. Menarik, kan?
Apa Sih Hebatnya Wispr Flow?
Lalu, apa sih jurus andalan Wispr Flow? Mereka punya teknologi diktes suara yang katanya sangat canggih, bahkan sudah mendukung lebih dari 100 bahasa! Tapi yang bikin reporter TechCrunch sampai geleng-geleng kepala (dalam artian positif!) adalah pengalamannya sendiri. Dia yang berasal dari India, menceritakan betapa sulitnya mencari aplikasi speech-to-text yang benar-benar memahami aksen atau cara berbicara tertentu. Dia sering frustasi ketika meminta Alexa atau Siri melakukan sesuatu, karena sering salah menangkap. Tapi ketika mencoba Wispr Flow, pengalaman dia jauh lebih baik dibandingkan teknologi diktes dari perusahaan besar yang pernah dia coba.
Memang di awal-awal, dia harus sedikit mengedit di aplikasi desktop atau ponselnya. Namun, setelah digunakan beberapa kali, akurasi diktesnya langsung meningkat drastis! Saking nyamannya, dia akhirnya menggunakan aplikasi ini untuk menulis email panjang, mengirim pesan, bahkan sebagian besar artikel yang dia tulis juga menggunakan Wispr Flow! Gokil, kan? Ini menunjukkan betapa personalisasi kemampuan adaptasi Wispr Flow terhadap cara bicara penggunanya.
Fitur-Fitur Keren Lainnya
Selain akurasi yang menakjubkan, Wispr Flow juga punya fitur-fitur menarik lainnya. Mereka sudah merilis aplikasi untuk Windows dan Mac. Dan yang terbaru dan cukup revolusioner, mereka merilis aplikasi iOS yang berfungsi sebagai keyboard! Artinya, kamu bisa langsung menggunakan suara untuk mengetik di aplikasi apapun di iPhone atau iPad-mu. Oh ya, jika kamu butuh mengetik karakter khusus atau angka, jangan khawatir, aplikasi ini juga menyediakan keyboard khusus untuk angka dan simbol.
Aplikasi ini juga pintar banget! Dia bisa belajar nama-nama atau istilah khusus yang sering kamu gunakan secara otomatis. Atau, jika ingin lebih proaktif, kamu bisa menambahkannya sendiri lewat fitur kamus. Ada juga fitur unik lainnya, yaitu mode bisik (whisper mode). Jadi, jika kamu berada di tempat yang tidak bisa berbicara keras-keras, cukup bisikkan saja ke mikrofon, dan Wispr Flow tetap bisa menangkap dengan baik! Kabarnya, aplikasi iOS-nya juga tetap bisa berjalan lancar meskipun sinyal buruk, jadi kamu nggak perlu khawatir jika berada di area dengan koneksi yang kurang bagus.
Kisah di Balik Wispr Flow & Model Bisnisnya
Nah, di balik kecanggihan ini, ada kisah menarik tentang bagaimana Wispr Flow lahir. Co-founder mereka, Tanay Kothari, bercerita bahwa awalnya dia terinspirasi untuk membuat perangkat wearable yang memungkinkan penggunanya mengetik hanya dengan ‘menggumamkan’ kata-kata secara diam-diam. Lapisan software yang menjadi otak wearable tersebut dinamakan Flow. Namun, seiring waktu, sekitar Juli tahun lalu, perusahaannya memutuskan untuk pivot atau beralih fokus. Mereka tidak melanjutkan proyek wearable-nya, tapi memilih untuk mengembangkan software Flow tersebut. Beberapa bulan kemudian, aplikasi Mac-nya pun dirilis.
Penasaran berapa biayanya? Wispr Flow memberikan kuota gratis hingga 2.000 kata per minggu, cukup untuk mencoba atau bagi yang pemakaiannya ringan. Jika kamu merasa cocok dan ingin akses tanpa batas kata, ada paket langganan premium seharga $12 per bulan (sekitar Rp 185.000) atau $144 per tahun (sekitar Rp 2.217.000). Langganan ini juga memberikan akses terlebih dahulu ke fitur-fitur baru.
Ngomongin soal bisnis, Wispr Flow sudah mendapatkan suntikan dana sebesar $26 juta (sekitar Rp 400 miliaran) dari investor-investor besar seperti NEA, Palo Alto Networks, dan 8VC. Tanay Kothari juga mengungkapkan bahwa tingkat konversi pengguna gratis ke langganan berbayar mereka cukup tinggi, mencapai 19%! Selain itu, pendapatan mereka meningkat 60% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa bisnis mereka berjalan dengan baik dan diterima oleh pasar.
Tantangan dan Rencana Masa Depan
Tentunya, tidak ada yang sempurna. Salah satu tantangan utama mereka, terutama untuk pengguna iPhone, adalah bagaimana membuat orang mau repot-repot mengganti keyboard bawaan ke keyboard Wispr setiap kali ingin dikte. Ini tentu berbeda dengan di aplikasi desktop Mac, yang hanya membutuhkan satu hotkey untuk mengaktifkannya. Namun, mereka juga sedang mengembangkan aplikasi Android yang kabarnya akan dirilis tahun ini. Selain itu, mereka sedang menyiapkan fitur ‘konteks bersama’ untuk pengguna di lingkungan kerja atau tim, agar aplikasinya lebih paham istilah-istilah khusus yang digunakan dalam tim atau perusahaan tersebut.
Persaingan di Pasar & Keyakinan Wispr Flow
Pasar teknologi diktes suara ini memang cukup ramai. Ada banyak pemain lain seperti Aqua (yang didukung oleh Y Combinator), Talktastic, Superwhisper, dan Betterdication. Tanay Kothari sendiri mengakui bahwa persaingan akan semakin ketat seiring dengan kemajuan teknologi suara dan AI. Namun, dia tetap optimis bahwa tim engineering Wispr Flow yang kuat dan investasi jangka panjang mereka di teknologi ini akan menjadi pembeda dan membuat mereka unggul di pasar. Mereka yakin bahwa fokus mereka pada akurasi dan dukungan bahasa yang luas bisa menjadi keunggulan utama.
Kesimpulan: Patut Dicoba?
Jadi, jika kamu termasuk orang yang sering kesal dengan fitur speech-to-text yang ada sekarang, terutama karena masalah aksen atau kebutuhan spesifik, Wispr Flow sepertinya patut banget dicoba. Dengan klaim akurasi yang lebih baik dan dukungan banyak bahasa, siapa tahu Wispr Flow bisa jadi asisten mengetik suara yang selama ini kamu cari!