Sebagai pengguna setia AI, saya merasakan betul bagaimana Gemini Advanced dan ChatGPT saling melengkapi. Keduanya punya kelebihan masing-masing, tapi jujur saja, ada beberapa fitur yang saya harap bisa “dicuri” satu sama lain. Bayangkan betapa sempurnanya jika keduanya menggabungkan yang terbaik!
Sudah berbulan-bulan saya mencoba keduanya, dan inilah beberapa fitur yang menurut saya wajib dimiliki oleh kedua AI tersebut:
1. Integrasi Google Ecosystem ala Gemini: Bikin Hidup Lebih Mudah!
Salah satu hal yang membuat saya jatuh cinta dengan Gemini Advanced adalah integrasinya yang mulus dengan ekosistem Google. Transfer konten langsung ke Google Docs atau Sheets? Check! Nggak perlu lagi copy-paste yang bikin ribet. Jujur, ini yang sering saya idam-idamkan dari ChatGPT. Mengutip artikel di Digital Trends tanggal 3 Mei 2025, “Kemudahan ini membuat perbedaan besar ketika Anda berurusan dengan sejumlah besar teks.” Betul sekali! Cukup klik tombol “Ekspor ke Docs”, proyek saya langsung bisa dilanjutkan di sana.

Gemini juga memudahkan akses ke aplikasi Google lainnya seperti Photos, Drive, dan Gmail. Bahkan, fitur Veo 2-nya bisa bikin video 8 detik berkualitas 720p dengan aspek rasio 16:9. Asyiknya lagi, video ini bisa langsung diunduh dan dibagikan ke media sosial. Video creator seperti ini akan sangat membantu jika ada di ChatGPT.
2. Memori Kustom ChatGPT: Gemini, Belajar Dong!
Percaya deh, AI itu jauh lebih berguna kalau dia ingat preferensi kita. ChatGPT jagoan dalam hal ini. Dia ingat percakapan sebelumnya, nama saya, pertanyaan yang pernah saya ajukan, dan jenis jawaban yang saya sukai. Nggak perlu lagi deh mengulang-ulang informasi yang sama. Hemat waktu dan bikin kerja jadi lebih efisien!
Sayangnya, Gemini masih seperti “50 First Dates”. Setiap kali memulai percakapan, semuanya terasa baru lagi. Kalau cuma untuk tugas sederhana sih nggak masalah, tapi kalau untuk proyek yang berkelanjutan, ini jelas bikin frustrasi.
3. Context Window Super Besar Milik Gemini: Bye-bye Batasan!
Hal pertama yang saya sadari saat mencoba Gemini Advanced adalah betapa besarnya context window-nya. Bisa memproses dokumen panjang, konten long-form, atau bahkan seluruh codebase dalam satu prompt! Ini sangat membantu untuk analisis mendalam atau meringkas dataset yang besar. Saya jadi tenang karena bisa bekerja dengan teks yang panjang tanpa khawatir soal batasan token.
ChatGPT memang punya context window yang lebih kecil. Versi gratisnya cuma dapat sedikit lebih dari empat ribu token. Meski pengguna Plus dan Team bisa menggunakan hingga hampir 33 ribu token, atau 128 ribu untuk pengguna Enterprise, tetap saja belum sebanding dengan Gemini. Tapi ChatGPT punya trik jitu. Dia otomatis meringkas atau mengompres bagian awal percakapan saat mendekati batas token, jadi percakapan tidak terputus.
4. Web Search: Gemini’s Deep Research vs. ChatGPT’s Real-Time Browsing

Saya sangat terbantu dengan kemampuan Gemini Advanced yang otomatis menampilkan hasil pencarian web tanpa perlu diminta. Jadi, kalau saya mau tahu 10 desktop gaming terbaik tahun 2025, dia langsung mencari informasi terbaru dari web, nggak cuma mengandalkan pengetahuannya sendiri.
ChatGPT juga bisa browsing web, tapi saya harus selalu menyuruhnya setiap kali chat di-reset. Kalau lupa, dia bisa memberikan informasi yang sudah ketinggalan zaman. Untunglah ada Google untuk mencari informasi terbaru! Dengan Gemini, saya bisa langsung bertanya dan dia otomatis mengerti bahwa saya ingin informasi terkini.
Jadi, Pilih Mana? Nggak Bisa!
Setelah menggunakan Gemini Advanced dan ChatGPT berdampingan selama berbulan-bulan, saya nggak bisa memilih salah satu. Saya butuh keduanya! Kalau butuh fitur tertentu, saya langsung buka aplikasi yang memilikinya. Integrasi Google yang mulus, pembuatan video, dan akses mudah ke layanan Google membuat saya nggak bisa lepas dari Gemini. Tapi, saya juga nggak bisa melupakan betapa nyamannya tidak harus mengulang-ulang informasi dengan ChatGPT. Keduanya saling melengkapi, dan sampai mereka mau berbagi fitur satu sama lain, saya terpaksa harus berlangganan keduanya. Walaupun, jujur saja, masalah budget kadang bikin pusing. Mungkin, saya akan memilih yang fiturnya paling sering saya gunakan.