Google semakin agresif memasukkan teknologi kecerdasan buatan (AI) ke dalam sistem pencariannya. Dari AI Overviews hingga fitur AI Mode terbaru, mereka berupaya membuat pencarian informasi menjadi lebih efisien dan langsung. Tetapi, pertanyaannya adalah, apakah langkah ini benar-benar membantu, atau malah membawa risiko baru yang lebih besar?
Dalam artikel ini, kita akan menyelami fitur AI Mode Google, bagaimana teknologi ini dirancang untuk bekerja, potensi manfaatnya, risiko yang mungkin terjadi, dan dampaknya pada pengguna, terutama untuk informasi penting seperti kesehatan.

Apa Itu AI Mode Google?
AI Mode adalah evolusi pencarian Google yang menggantikan tautan tradisional dengan dialog percakapan berbasis kecerdasan buatan. Dengan teknologi ini, pengguna tidak lagi perlu mengklik satu per satu halaman untuk mencari jawaban. Sebaliknya, Google menyediakan semua informasi dalam satu halaman berupa narasi yang dijawab dalam bahasa alami.
Google menyebut pendekatan ini sebagai “query fan-out”, di mana sistem akan mencari data dari berbagai sumber dan menyajikannya dalam format yang mudah dipahami. Sebagai tambahan, sistem ini memungkinkan pengguna untuk bertanya dalam bentuk percakapan dan menyusun pertanyaan lanjutan tanpa harus mengetik ulang kata kunci baru.
Namun, Google sudah memperingatkan bahwa AI Mode tidak selalu memberikan jawaban yang akurat. Bila AI Mode merasa kurang percaya diri dengan hasilnya, halaman akan kembali ke daftar hasil pencarian tradisional.
Fitur ini, untuk saat ini, hanya tersedia bagi pengguna Google One AI Premium dan memerlukan persetujuan opt-in untuk mengaksesnya.
Apa Tujuan dari AI Mode?
Google memasarkan fitur ini sebagai alat untuk menghadirkan informasi komprehensif tanpa perlu berarti menjelajahi banyak halaman web. Idenya adalah untuk menghemat waktu pengguna sambil memberikan pengalaman pencarian yang lebih personal dan mendalam.

Misalnya, jika pengguna ingin mengetahui manfaat ginseng untuk kesehatan, hasil pencarian dari AI Mode tidak hanya akan mencantumkan manfaat dasar, tetapi juga penjelasan tambahan tentang dosis, varian ginseng tertentu, dan bahkan mungkin artikel yang membahas potensi efek sampingnya.
Namun, dengan pengurangan kebutuhan untuk mengunjungi halaman web, ada implikasi besar baik untuk penyedia informasi online maupun validitas data itu sendiri.
Kekhawatiran Akurasi dan Risiko Misinformasi
Seiring dengan kemajuan, AI memiliki banyak kelemahan, salah satunya adalah “AI hallucination”. Ini adalah fenomena ketika AI menyajikan informasi yang tidak akurat seolah itu benar. Masalah ini telah terlihat berulang kali dalam fitur AI Overviews dari Google, di mana kesalahan faktual telah menimbulkan kekhawatiran serius.
Contoh kasus termasuk kesalahan seperti menyatakan bahwa India menggunakan sistem kemudi kanan (padahal sejatinya kiri) dan bahkan menyebut Barack Obama sebagai presiden Muslim pertama — keduanya adalah klaim yang sepenuhnya salah.
Risikonya menjadi jauh lebih besar ketika informasi yang salah ini terkait dengan topik kritis, seperti kesehatan dan kesejahteraan. Ada laporan bahwa AI pernah memberikan saran yang keliru, seperti minum urine untuk mengatasi batu ginjal dan memasukkan lem ke dalam pizza. Google sendiri mengakui bahwa produk AI-nya masih dalam tahap pengujian, namun kepercayaan terhadap brand mereka sebagai sumber pencarian terbesar di dunia bisa memperbesar dampak misinformasi dari kesalahan tersebut.
Mengapa AI Mode Diaktifkan Secara Selektif?
Menyadari tantangan ini, Google telah menerapkan langkah mitigasi dengan membuat AI Mode jatuh kembali ke daftar hasil pencarian standar jika hasil yang diberikan tidak meyakinkan. Hal ini dilakukan untuk mencegah kesalahan besar dalam skenario di mana presisi sangat penting, seperti pertanyaan medis yang kompleks.
Keputusan ini memberikan fleksibilitas kepada pengguna, tetapi juga menjadi pengingat bahwa AI Mode belum sepenuhnya bisa diandalkan.
Aksesibilitas dan Langganan
Untuk saat ini, AI Mode tersedia secara eksklusif bagi pelanggan Google One AI Premium yang memilih untuk mengaktifkannya. Ini berarti fitur tersebut masih berada dalam tahap eksperimen terbatas dan belum dapat diakses oleh pengguna umum.
Namun, pembatasan akses ini juga memberikan kesempatan pada Google untuk memperbaiki teknologi tersebut berdasarkan masukan pengguna lab berbayar sebelum meluncurkannya secara lebih luas.
Dampak dan Implikasi Kesehatan
Salah satu area yang paling rawan adalah pencarian terkait kesehatan. Berdasarkan data dari SerpStat, kategori kesehatan adalah salah satu topik utama di mana AI Overviews sering muncul, yang berarti pengguna akan sangat bergantung pada akurasi informasi yang disajikan.
Jika AI Mode memberikan informasi yang salah atau menyesatkan terkait tindakan medis atau penyakit tertentu, konsekuensinya bisa sangat serius, mulai dari pengobatan yang salah hingga risiko kesehatan yang membahayakan.
Bagaimana Kita Harus Menyikapi Ini?
Keberadaan AI Mode adalah gambaran dari evolusi teknologi pencarian, namun kita harus tetap bijak dalam menggunakannya. Beberapa langkah penting yang dapat diambil oleh pengguna termasuk:
- Verifikasi Informasi: Jangan langsung percaya pada jawaban pertama, terutama pada topik sensitif.
- Gunakan sebagai Referensi Awal: Perlakukan AI Mode sebagai alat untuk mendapatkan pandangan umum sebelum memeriksa sumber yang lebih detail.
- Pahami Keterbatasan AI: Ingatlah bahwa AI tidak memiliki pemahaman yang mendalam seperti manusia; kinerjanya sangat bergantung pada data yang diindeks.
Membandingkan Manfaat dan Risiko
AI Mode menjanjikan pengalaman pencarian yang lebih cepat dan personal, tetapi ini disertai dengan risiko yang tidak bisa diabaikan. Semakin banyak orang yang mulai menggunakannya, semakin besar pula tanggung jawab Google untuk memastikan akurasi dan keandalan hasilnya.
Sebagai pengguna, kita juga memiliki peranan aktif dalam mengedukasi diri guna mengenali kapan informasi yang diberikan oleh AI perlu dipertanyakan dan diverifikasi lebih lanjut.
Seiring waktu, hanya waktu yang dapat membuktikan apakah AI Mode adalah langkah besar ke depan bagi pencarian di internet atau ancaman besar terhadap ekosistem informasi digital.