Citra Foto dan Non Foto: Memahami Perbedaan dan Pemanfaatannya dalam Penginderaan Jauh

Heri Herdy (Mertadinata)

Penginderaan jauh (inderaja) telah menjadi alat yang sangat penting dalam berbagai bidang, mulai dari geografi dan lingkungan hingga perencanaan kota dan pertanian.

Data yang diperoleh dari penginderaan jauh memberikan informasi berharga tentang permukaan bumi tanpa kontak fisik langsung.

Salah satu bentuk utama dari data penginderaan jauh adalah citra, yang dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis utama: citra foto dan citra non foto.

Artikel ini akan membahas perbedaan antara kedua jenis citra ini, karakteristik masing-masing, serta contoh pemanfaatannya.

Pengertian Citra Foto dan Non Foto

Citra dalam konteks penginderaan jauh adalah representasi visual dari suatu objek atau fenomena yang direkam oleh sensor.

Sensor ini dapat berupa kamera (untuk citra foto) atau sensor non-kamera yang mendeteksi energi elektromagnetik dalam berbagai panjang gelombang (untuk citra non foto).

  • Citra Foto: Citra foto adalah hasil perekaman objek menggunakan sensor kamera. Proses ini melibatkan penggunaan film atau sensor digital untuk menangkap cahaya yang dipantulkan atau dipancarkan oleh objek. Contoh umum dari citra foto adalah foto udara yang diambil dari pesawat terbang dan citra satelit yang diambil dari satelit pengamat bumi.
  • Citra Non Foto: Citra non foto dihasilkan oleh sensor yang tidak menggunakan prinsip fotografi. Sensor ini merekam energi elektromagnetik di luar spektrum visual, seperti inframerah, gelombang mikro, dan radar. Citra non foto memberikan informasi yang tidak dapat diperoleh dari citra foto, seperti suhu permukaan, kelembaban tanah, dan topografi di bawah vegetasi.

Perbedaan Utama Antara Citra Foto dan Non Foto

Perbedaan antara citra foto dan non foto terletak pada beberapa aspek kunci, termasuk sensor yang digunakan, proses perekaman, spektrum elektromagnetik yang dimanfaatkan, dan karakteristik visual yang dihasilkan.

  1. Sensor:
    • Citra Foto: Menggunakan sensor kamera yang merekam cahaya tampak dan sebagian kecil dari spektrum elektromagnetik yang berdekatan (ultraviolet dan inframerah dekat).
    • Citra Non Foto: Menggunakan sensor non-kamera yang mendeteksi berbagai jenis energi elektromagnetik, termasuk inframerah termal, gelombang mikro, dan radar.
  2. Proses Perekaman:
    • Citra Foto: Proses perekaman bersifat fotografi atau kimiawi, di mana cahaya yang masuk melalui lensa kamera memengaruhi film atau sensor digital.
    • Citra Non Foto: Proses perekaman bersifat elektronik, di mana sensor mendeteksi energi elektromagnetik dan mengubahnya menjadi sinyal listrik yang kemudian direkam dan diolah menjadi citra.
  3. Spektrum Elektromagnetik:
    • Citra Foto: Terbatas pada cahaya tampak dan perluasannya (UV dan inframerah dekat).
    • Citra Non Foto: Mencakup spektrum yang lebih luas, termasuk inframerah termal, gelombang mikro, dan radar.
  4. Karakteristik Visual:
    • Citra Foto: Cenderung memiliki resolusi spasial yang lebih tinggi dan warna yang lebih akurat, menyerupai tampilan visual objek yang sebenarnya.
    • Citra Non Foto: Mungkin memiliki resolusi spasial yang lebih rendah dan warna semu (tidak sesuai dengan warna asli objek), tetapi memberikan informasi tentang sifat fisik dan termal objek.
  5. Wahana:
    • Citra Foto: Biasanya menggunakan wahana pesawat atau drone, yang terbang pada ketinggian rendah hingga menengah.
    • Citra Non Foto: Sering menggunakan wahana satelit, yang mengorbit bumi pada ketinggian yang jauh lebih tinggi.

Jenis-Jenis Citra Foto

Citra foto dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria:

  • Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik:
    • Foto Ultraviolet: Merekam radiasi ultraviolet, berguna untuk mendeteksi polusi dan kondisi vegetasi.
    • Foto Ortokromatik: Sensitif terhadap cahaya biru dan hijau.
    • Foto Nonkromatik: Peka terhadap seluruh spektrum tampak.
    • Foto Inframerah Asli: Merekam radiasi inframerah dekat, berguna untuk membedakan jenis vegetasi dan mendeteksi kondisi air.
    • Foto Inframerah Modifikasi: Kombinasi antara inframerah dekat dan spektrum tampak.
  • Berdasarkan Wahana:
    • Foto Udara: Diambil dari pesawat terbang atau wahana udara lainnya.
    • Citra Satelit: Diambil dari satelit yang mengorbit bumi.
  • Berdasarkan Jumlah Kamera:
    • Foto Tunggal: Diambil dengan satu kamera.
    • Foto Jamak: Diambil dengan beberapa kamera sekaligus untuk menghasilkan citra stereo atau multispektral.
  • Berdasarkan Sumbu Kamera:
    • Foto Vertikal: Sumbu kamera tegak lurus terhadap permukaan bumi.
    • Foto Condong: Sumbu kamera miring terhadap permukaan bumi.
  • Berdasarkan Warna:
    • Foto Warna Asli (True Color): Menampilkan warna yang mirip dengan aslinya.
    • Foto Warna Semu (False Color): Menggunakan kombinasi warna yang berbeda untuk menyoroti fitur tertentu.

Jenis-Jenis Citra Non Foto

Citra non foto juga dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria:

  • Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik:
    • Citra Inframerah Termal: Merekam radiasi panas yang dipancarkan oleh objek, berguna untuk mendeteksi kebakaran hutan, aktivitas gunung berapi, dan suhu permukaan air.
    • Citra Gelombang Mikro (Radar): Menggunakan gelombang mikro untuk memantulkan sinyal dari permukaan bumi, berguna untuk mendeteksi objek di bawah tutupan awan atau vegetasi.
  • Berdasarkan Sumber Sensor:
    • Citra Tunggal: Diambil dengan satu sensor.
    • Citra Multispektral: Diambil dengan beberapa sensor yang merekam pada berbagai panjang gelombang.
  • Berdasarkan Wahana:
    • Citra Dirgantara: Diambil dari pesawat atau wahana udara lainnya.
    • Citra Satelit: Diambil dari satelit.

Unsur-Unsur Interpretasi Citra

Interpretasi citra melibatkan analisis visual dari citra untuk mengidentifikasi dan memahami objek dan fenomena yang terekam. Beberapa unsur penting dalam interpretasi citra meliputi:

  • Rona: Tingkat kecerahan atau kegelapan objek pada citra.
  • Warna: Wujud tampak mata dari objek pada citra.
  • Bentuk: Kerangka atau konfigurasi objek.
  • Ukuran: Dimensi objek, seperti panjang, luas, dan tinggi.
  • Tekstur: Tingkat kekasaran atau kehalusan permukaan objek.
  • Pola: Susunan keruangan objek.
  • Bayangan: Proyeksi gelap yang dihasilkan oleh objek akibat pencahayaan.
  • Situs: Hubungan objek dengan lingkungan sekitarnya.
  • Asosiasi: Keterkaitan antara objek satu dengan objek lainnya.

Pemanfaatan Citra Foto dan Non Foto

Citra foto dan non foto memiliki berbagai aplikasi penting dalam berbagai bidang:

  • Geografi dan Lingkungan: Pemetaan lahan, analisis perubahan lahan, pemantauan hutan, pengelolaan sumber daya air, dan mitigasi bencana alam.
  • Pertanian: Pemantauan kesehatan tanaman, estimasi hasil panen, dan pengelolaan irigasi.
  • Perencanaan Kota: Pemetaan penggunaan lahan, analisis kepadatan penduduk, dan perencanaan infrastruktur.
  • Kehutanan: Inventarisasi hutan, pemantauan deforestasi, dan pengelolaan kebakaran hutan.
  • Militer dan Keamanan: Pengintaian, pemetaan medan, dan pemantauan perbatasan.

Contoh Pemanfaatan Citra

  • Citra Foto: Foto udara digunakan untuk membuat peta topografi yang detail dan citra satelit digunakan untuk memantau perubahan tutupan lahan dari waktu ke waktu.
  • Citra Non Foto: Citra inframerah termal digunakan untuk mendeteksi kebocoran panas pada bangunan dan citra radar digunakan untuk memantau banjir dan tanah longsor, bahkan dalam kondisi cuaca buruk.

Kesimpulan

Citra foto dan non foto adalah dua jenis data penginderaan jauh yang penting dengan karakteristik dan aplikasi yang berbeda.

Citra foto memberikan representasi visual yang akurat dari permukaan bumi, sementara citra non foto memberikan informasi tentang sifat fisik dan termal objek yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Dengan memahami perbedaan dan keunggulan masing-masing jenis citra, para ahli dan praktisi dapat memanfaatkan data penginderaan jauh secara efektif untuk berbagai keperluan, mulai dari pemantauan lingkungan hingga perencanaan pembangunan.

Kombinasi keduanya seringkali memberikan pemahaman yang lebih komprehensif dan akurat tentang lingkungan kita.

Also Read

Bagikan:

Avatar photo

Heri Herdy (Mertadinata)

Saya merupakan mantan penyiar, Produkasi dan Konten Kreator di NAGASWARA FM, Yang kini fokus berkecimpung di dunia Blogger dan tetap masih menjadi bagian dari Programmer, MD, IT, Produksi dan Penyiar HiTZ FM Belitung.

Tinggalkan komentar