Desa, sebagai unit terkecil dalam struktur pemerintahan di Indonesia, memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Desa merupakan tempat tinggal bagi sekelompok orang yang memiliki ikatan sosial, budaya, dan ekonomi yang kuat. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pengertian desa, ciri-cirinya, fungsi, jenis-jenis desa, serta peran pentingnya dalam pembangunan nasional.
Pengertian Desa
Secara etimologis, kata “desa” berasal dari bahasa Sansekerta, “deca”, yang berarti tanah air, kampung halaman, atau tanah kelahiran. Secara geografis, desa diartikan sebagai “a groups of houses or shops in a country area, smaller than a town”.
Di Indonesia, istilah desa merujuk pada pembagian wilayah administratif di bawah kecamatan yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa. Desa merupakan kumpulan dari beberapa unit pemukiman kecil yang disebut dengan kampung, dusun, banjar, atau jorong.
Apa Yang Dimaksud dengan Desa, Pengertian Desa Menurut Para Ahli
Beberapa ahli memiliki definisi berbeda tentang desa, antara lain:
- R. Bintarto: Desa adalah perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomis, politik, dan kultural setempat dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain.
- Sutardjo Kartohadikusumo: Desa merupakan kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat yang berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri.
- Paul H. Landis: Desa adalah suatu wilayah yang jumlah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri:
- Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
- Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuaan terhadap kebiasaan.
- Mata pencaharian bersifat agraris dan dipengaruhi oleh faktor-faktor alam sekitar seperti iklim, keadaan alam, kekayaan alam.
Ciri-Ciri Desa
Desa memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan perkotaan, antara lain:
- Kehidupan dekat dengan alam: Pekerjaan masyarakat desa umumnya bergantung pada sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.
- Kepadatan penduduk rendah: Desa memiliki kepadatan penduduk yang relatif rendah dibandingkan dengan perkotaan.
- Interaksi sosial yang intens: Masyarakat desa memiliki hubungan sosial yang erat dan saling mengenal satu sama lain.
- Semangat gotong royong yang kuat: Masyarakat desa memiliki semangat solidaritas yang tinggi dalam menghadapi berbagai permasalahan.
- Mobilitas penduduk rendah: Karena terbatasnya lapangan kerja dan ikatan sosial yang kuat, penduduk desa cenderung jarang bepergian ke tempat yang jauh.
Fungsi Desa
Desa memiliki berbagai fungsi penting dalam kehidupan masyarakat dan pembangunan nasional, antara lain:
- Sebagai hinterland: Desa berfungsi sebagai pemasok kebutuhan pokok seperti beras, jagung, ubi kayu, kacang-kacangan, kedelai, sayur mayur, dan buah-buahan.
- Sebagai lumbung bahan baku dan tenaga kerja: Desa merupakan sumber bahan baku dan tenaga kerja bagi sektor industri dan perdagangan di perkotaan.
- Sebagai pelestari kearifan lokal: Desa berperan penting dalam melestarikan budaya dan tradisi lokal yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia.
- Sebagai sumber produksi pangan: Desa merupakan penghasil pangan utama bagi masyarakat Indonesia, karena memiliki lahan pertanian yang luas.
- Sebagai sumber tenaga kerja: Penduduk desa menjadi tenaga kerja produktif bagi sektor informal di perkotaan.
- Sebagai mitra pembangunan: Masyarakat desa berperan aktif dalam pembangunan perkotaan dan nasional.
Jenis-Jenis Desa
Berdasarkan tingkat perkembangan dan kemajuan masyarakatnya, desa dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, antara lain:
- Desa Swadaya: Desa swadaya adalah desa yang masyarakatnya masih mengandalkan sumber daya lokal dan kemampuan sendiri untuk memenuhi kebutuhan mereka. Ciri-ciri desa swadaya meliputi:
- Masyarakatnya berpendidikan rendah.
- Terikat dengan budaya adat.
- Mata pencaharian masih homogen dan bersifat agraris.
- Sarana dan prasarana masih terbatas.
- Desa Swakarya: Desa swakarya adalah desa yang sedang dalam proses pembangunan dengan tingkat kemajuan yang lebih tinggi dari desa swadaya. Ciri-ciri desa swakarya meliputi:
- Tingkat pendidikan masyarakat mulai meningkat.
- Adanya teknologi yang mulai dimanfaatkan.
- Tingkat perekonomian mulai tumbuh.
- Sarana dan prasarana mulai berkembang.
- Desa Swasembada: Desa swasembada adalah desa yang masyarakatnya mampu memanfaatkan dan mengembangkan potensi desa secara optimal. Ciri-ciri desa swasembada meliputi:
- Tingkat pendidikan yang tinggi.
- Perekonomian yang maju.
- Mata pencaharian yang beragam.
- Fasilitas desa yang lengkap.
Otonomi Desa
Otonomi desa merupakan hak desa untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan hak asal-usul, adat istiadat, dan nilai sosial budaya masyarakat desa. Otonomi desa yang kuat sangat penting untuk mendorong kemajuan dan kesejahteraan masyarakat desa.
Wewenang dan Tujuan Desa
Desa memiliki kewenangan untuk:
- Melaksanakan pekerjaan pemerintahan yang ada berdasarkan hak asal-usul desa.
- Menyelenggarakan pekerjaan pemerintahan di wilayah kabupaten/kota yang kegiatannya dilimpahkan kepada desa.
- Mengelola bersama oleh pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.
Tujuan dibentuknya desa adalah untuk:
- Meningkatkan kemampuan menyelenggarakan pemerintahan secara efektif dan efisien.
- Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tingkat pembangunan dan kemajuan pembangunan.
Kerja Sama Antar Desa
Kerja sama antar desa merupakan upaya bersama untuk meningkatkan ekonomi dan kemandirian melalui mekanisme pengelolaan bersama dengan prinsip saling menguntungkan dan adil. Tujuan kerja sama antar desa meliputi:
- Mengelola, melindungi, dan melestarikan aset desa beserta hasil kerja sama desa.
- Meningkatkan pengelolaan lingkungan dan pelestarian usaha.
- Meningkatkan pengelolaan potensi unggulan.
- Meningkatkan kualitas pelayanan publik.
- Membentuk pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Potensi Fisik dan Non Fisik Desa
- Potensi Fisik: Tanah, air, iklim, ternak, dan manusia.
- Potensi Non Fisik: Masyarakat desa, lembaga-lembaga sosial, dan aparatur desa.
Ciri-Ciri Masyarakat Desa
- Rasa kebersamaan yang tinggi: Masyarakat desa cenderung saling tolong menolong.
- Pembagian kerja yang membaur: Tidak ada batasan yang jelas dalam pembagian kerja.
- Kehidupan agama yang kuat: Masyarakat desa memiliki keimanan yang kuat.
- Perubahan sosial yang lambat: Masyarakat desa cenderung mempertahankan adat istiadat.
Kesimpulan
Desa merupakan unit terkecil dalam struktur pemerintahan di Indonesia yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat dan pembangunan nasional. Desa memiliki ciri-ciri, fungsi, dan jenis yang berbeda-beda. Otonomi desa dan kerja sama antar desa sangat penting untuk mendorong kemajuan dan kesejahteraan masyarakat desa.