Mendapatkan Free Followers TikTok yang tertarget dengan cara yang tepat, adalah kunci untuk sukses. Seringkali, para kreator terjebak dengan metode seperti saling follow (FLKS), mutualan, atau mengunggah konten yang jauh dari fokus asli akun mereka. Menurut narasumber, “Untuk mendapatkan follower dengan cara cepat, jangan mutualan, jangan FLKS, jangan saling support atau pun upload video yang aneh-aneh.” Jika kita ingin membangun audiens yang benar-benar tertarik dengan konten kita, perlu dihindari pendekatan-pendekatan tersebut.
Mengapa FLKS atau mutualan kurang efektif? Saat kita saling follow dan mendukung akun tanpa mempertimbangkan kesamaan minat, kita berisiko mendapatkan followers yang sebenarnya tidak membutuhkan konten kita. Misalnya, akun yang sering memposting drama Korea atau konten lucu mungkin menarik followers yang menyukai jenis konten tersebut. Namun, ketika akun berubah haluan untuk mempromosikan produk, banyak dari followers ini akan mengabaikan konten baru, bahkan mungkin berhenti mengikuti akun.
Hal ini terjadi pada beberapa akun dengan jumlah followers besar. “Ada orang yang followers-nya 270 ribu sampai 350 ribu, tapi setiap kali dia upload konten jualan, view-nya di bawah 200,” kata narasumber. Ketika followers awal akun tersebut berasal dari konten hiburan atau religi, lalu akun mulai beralih ke konten komersial, followers asli tidak tertarik. Inilah sebabnya penting untuk membangun basis followers yang sesuai sejak awal.
Pentingnya menargetkan audiens yang tepat juga berkaitan dengan bagaimana TikTok menyebarkan konten kita. Ketika konten dilihat oleh orang-orang yang tidak tertarik, mereka cenderung mengabaikannya, yang berdampak buruk pada performa akun. “TikTok membaca konten kalian tidak menarik dan tidak akan disebarkan ke banyak orang,” ungkap narasumber. Ketika video di-skip secara konsisten oleh audiens, TikTok menilai bahwa konten tidak memiliki daya tarik, sehingga algoritma membatasi jangkauannya. Akibatnya, bahkan konten yang sebenarnya bagus pun tidak akan mendapatkan eksposur maksimal.
Jika engagement terus rendah, efeknya bisa sangat negatif. “Akun kalian rusak secara permanen, view-nya di bawah 200 karena terlalu banyak diskip oleh orang lain, retensi video kalian rendah karena tidak ditonton oleh orang yang tepat.” Oleh karena itu, membangun audiens yang tertarget dan benar-benar tertarik dengan konten Anda jauh lebih efektif daripada berfokus pada angka followers saja.
Kesimpulan
Untuk meraih audiens yang relevan dan mempertahankan engagement tinggi di TikTok, hindari cara-cara cepat seperti FLKS atau mutualan. Fokuslah pada konten yang sesuai dengan niche Anda, agar followers yang tertarik dengan topik Anda bisa tumbuh secara alami.