Antisipasi terhadap pembaruan besar-besaran Siri berbasis AI yang dilakukan Apple telah menarik perhatian dunia teknologi. Langkah ini diharapkan merevolusi asisten virtual mereka dengan menghadirkan kapabilitas AI yang lebih kontekstual, memungkinkan Siri untuk mengakses data pengguna secara lokal dan berinteraksi lebih mendalam dengan aplikasi. Namun, harapan besar ini harus ditunda seiring dengan konfirmasi Apple tentang penundaan peluncurannya. Mengapa hal ini terjadi, dan apa dampaknya?
Penundaan Pembaruan Siri AI oleh Apple
Apple secara resmi mengumumkan bahwa pembaruan AI besar-besaran Siri, yang dikenal secara internal sebagai “LLM Siri,” akan tertunda hingga tahun depan, atau bahkan lebih lama lagi. Awalnya, Apple berencana meluncurkan Siri terbaru pada bulan April yang bertepatan dengan pembaruan iOS 18.4.
Namun, laporan dari Bloomberg menyebutkan bahwa banyak eksekutif top Apple, termasuk Craig Federighi, mengkhawatirkan performa fitur baru tersebut setelah menjalani pengujian internal yang kurang memuaskan.
Beberapa sumber internal bahkan menyebutkan, ada kemungkinan bahwa seluruh peta jalan pengembangan AI Siri dapat dihentikan, membuat Apple harus memulai dari awal. Penundaan ini mencerminkan tantangan besar Apple untuk mengejar ketertinggalannya dalam ruang kompetitif teknologi AI asisten virtual.
Alasan Di Balik Penundaan
Peningkatan Siri berbasis AI ini menghadirkan tantangan teknis yang tidak bisa diremehkan. Salah satu alasan utama di balik penundaan adalah kekhawatiran terhadap akurasi fitur baru yang sedang diuji. Apple tidak ingin mengambil risiko merilis teknologi yang belum sepenuhnya matang, mengingat reputasinya sebagai perusahaan yang selalu mengutamakan kualitas produk.
Dalam pengujiannya, beberapa fitur baru yang diusulkan mengalami kegagalan untuk berfungsi sesuai harapan. Ini tentu menjadi tantangan besar, karena fitur-fitur AI ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna secara signifikan. Dengan demikian, Apple memilih untuk menunda peluncuran sambil menyempurnakan teknologi mereka.
Solusi Sementara: Integrasi ChatGPT
Sebagai solusi sementara atas keterbatasan Siri saat ini, Apple bekerja sama dengan OpenAI untuk mengintegrasikan kapabilitas ChatGPT ke dalam Siri. ChatGPT sendiri adalah salah satu model bahasa AI terkemuka yang sudah mendukung multimodal output, seperti pengenalan gambar dan analisis dokumen. Langkah ini memungkinkan pengguna iPhone dan Mac untuk merasakan teknologi AI canggih dalam waktu dekat.
Namun, meskipun kolaborasi ini memberikan peningkatan pada Siri, ada beberapa fitur yang tetap belum bisa dipenuhi. Sebagai contoh, Siri masih belum mampu menawarkan respons kontekstual berdasarkan data yang tersimpan secara lokal. Ini adalah kemampuan penting yang sudah dimiliki pesaing utama, seperti Google Assistant yang didukung oleh Google Gemini. Siri juga belum sepenuhnya mampu berinteraksi dengan aplikasi pihak ketiga secara mendalam.
Fitur-Fitur yang Masih Hilang
Integrasi ChatGPT memang meningkatkan bahasa alami dan kemampuan analitis Siri. Namun, ada sejumlah kekurangan signifikan yang membuat Siri masih berada di belakang pesaingnya. Berikut fitur-fitur yang masih hilang, meskipun ada integrasi ChatGPT:
- Mengakses Data Pengguna Secara Lokal
Siri belum bisa menganalisis data pengguna seperti email, dokumen, atau catatan lokal untuk memberikan respons yang kontekstual. Sebagai perbandingan, Google Gemini memungkinkan asisten virtualnya untuk mengakses data dari Gmail, Docs, bahkan YouTube.
- Interaksi Mendalam dengan Aplikasi
Integrasi dengan aplikasi pihak ketiga adalah elemen penting untuk AI asisten virtual modern. Misalnya, Google Assistant dapat mengontrol Spotify atau aplikasi kalender pihak ketiga tanpa hambatan. Siri saat ini belum mencapai tingkat fleksibilitas tersebut.
- Ekstensi Perintah Suara Menjadi Aksi yang Lebih Kompleks
Pengguna mengharapkan kemampuan Siri untuk menerjemahkan instruksi suara menjadi langkah konkret (misalnya, “Booking restoran dan tambahkan di kalender saya”). Siri masih terbatas dalam kapabilitas ini dibandingkan kompetitor.
Kerja Sama dengan Alibaba dan Baidu di Pasar China
Sebagai bagian dari strateginya di pasar internasional, Apple menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan teknologi besar di China, termasuk Alibaba dan Baidu. Kerja sama ini diharapkan untuk mempercepat pengembangan teknologi AI Apple di pasar lokal yang sangat kompetitif ini.
China adalah pasar besar dengan kebutuhan teknologi berbasis AI yang terus berkembang pesat. Kolaborasi dengan Alibaba dan Baidu menunjukkan keinginan Apple untuk tidak hanya mempercepat pengembangan AI Siri tetapi juga memenuhi kebutuhan pasar regional.
Masa Depan AI Siri Masih Abu-Abu
Hambatan yang dihadapi Apple dalam pembaruan Siri menunjukkan betapa menantangnya menciptakan teknologi AI yang benar-benar revolusioner. Dengan keterlambatan hingga 2027, Apple menghadapi risiko kehilangan pangsa pasar inovasi kepada pesaing seperti Google dan OpenAI yang terus mempercepat kemajuan mereka.
Namun, langkah-langkah sementara seperti integrasi ChatGPT dan kemitraan global memberikan harapan bahwa perusahaan ini masih tetap berada di jalur untuk mewujudkan AI Siri yang mereka impikan. Tetapi hanya waktu yang akan menunjukkan apakah penundaan ini merupakan jalan menuju kesuksesan atau tanda perjuangan yang terus berlanjut bagi Apple dalam dunia AI. Sedangkan, pengguna perangkat Apple tetap dapat menikmati fitur Siri saat ini dengan harapan peningkatan yang lebih besar di masa depan.