COOLkas (CNN Indonesia) – Tudingan dari industri susu yang menyebut produk lokal nggak aman dan nggak sesuai standar bikin para peternak angkat bicara. Bayu Aji Handayanto, peternak sekaligus pengepul susu dari Pasuruan, langsung membela kualitas susu lokal. Menurutnya, meskipun kualitas susu lokal masih di bawah susu impor, sebenarnya sudah lebih dari cukup untuk memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Sapi kita di sini, yang keturunannya Frisian Holstein, memang beda dari Frisian Holstein asli yang banyak dipakai buat produksi susu impor. Kalau mau kualitasnya meningkat, ya kita butuh mendatangkan Frisian Holstein asli dari Australia atau Belanda,” jelas Bayu ke CNNIndonesia.com.
Bayu juga bilang, meskipun masih di bawah standar impor, susu lokal tetap memenuhi SNI dengan total solid 11,3 persen, yang mencakup kandungan seperti lemak, protein, laktosa, dan abu. Bahkan, rata-rata total solid susu lokal bisa sampai 12,3 hingga 12,8 persen, sementara susu impor ada di kisaran 13 hingga 13,5 persen.
“SNI kita cuma 11,3 persen, jadi ya kualitas susu lokal sudah di atas standar itu,” tambahnya santai.
Di sisi lain, Sonny Effendhi, Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Pengolahan Susu (AIPS), punya pandangan beda. Katanya, pembatasan penyerapan susu lokal ini karena alasan keamanan pangan, soalnya susu lokal ada yang kedapatan mengandung bahan tambahan kayak air dan sirup gula, yang nggak sesuai sama standar perusahaan.
“Kita nggak bisa main-main soal keamanan pangan, jadi nggak boleh ada tambahan air, minyak goreng, sirup gula, atau bahan lain. Semua ini demi keamanan konsumen,” kata Sonny dengan nada serius.
Sonny juga berharap, ke depannya, ada kolaborasi antara peternak dan industri biar kualitas susu lokal makin mantap, bisa bersaing sama susu impor, dan memenuhi standar keamanan yang ada.