Empat jenazah korban kecelakaan pesawat SAM Air yang jatuh di deket Bandara Bumi Panua, Pohuwato, Gorontalo, udah berhasil dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara Gorontalo. Pastinya keluarga korban lagi ngerasain sedih banget, dan proses evakuasi ini diharapkan bisa kasih sedikit rasa tenang buat mereka.
Pesawat ini sebenernya lagi jalanin rute dari Bandara Djalaluddin, Gorontalo, ke Bandara Panua, Pohuwato. Yang bawa pesawat ada Capt. M. Saefurubi A, didampingi sama First Officer M. Arthur V. G, plus teknisi bernama Budijanto. Selain itu, ada satu penumpang, Sri Meyke Male. Pesawat PK-SMH lepas landas jam 07:03 WITA dengan cuaca berawan, dan harusnya sampai jam 07:33 WITA. Tapi, nahasnya, pesawat ini jatuh di daerah tambak, sekitar 300 meter dari runway setelah sempet go around.
Kapolda Gorontalo, Irjen Pol Pudji Prasetijanto Hadi, bilang kalo prioritas utama sekarang adalah evakuasi korban dan pengamanan lokasi kecelakaan. “Kita pengen semua proses evakuasi bisa jalan cepat dan tertib. Tim gabungan dari TNI, Polri, dan tenaga medis udah kerja maksimal di lapangan buat bantu keluarga korban,” katanya. Dia juga nambahin, “Kita udah kerahkan semua yang kita bisa, termasuk ambulans dari RS Bhayangkara, biar jenazah bisa langsung dibawa ke rumah duka, biar keluarga bisa cepet kumpul.”
Selain evakuasi, pengamanan lokasi kecelakaan juga makin diperketat. “Kita gak mau ada gangguan selama investigasi, biar keluarga korban bisa dapet info yang jelas dan gak simpang siur,” tegas Pudji.
Sementara itu, dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, bareng Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan pihak terkait lainnya, lagi nyiapin investigasi buat cari tahu kenapa kecelakaan ini bisa terjadi. Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, berharap investigasi ini bisa berjalan lancar dan jadi pelajaran penting buat ke depan. “Semoga ke depannya bisa diambil langkah-langkah pencegahan biar keselamatan penerbangan makin terjamin, jadi hal kayak gini gak kejadian lagi,” ujarnya dengan penuh harapan.