Daftar Istilah dan Definisi SEO yang Sering Kita Jumpai

staff Penulis

Bidang Search Engine Optimization (SEO) memiliki istilah-istilah khusus untuk menggambarkan proses dan faktor yang mempengaruhi visibilitas sebuah situs di halaman hasil mesin pencari. Berikut adalah daftar istilah SEO beserta definisinya untuk membantu Anda memahami dan memperkaya kosakata SEO:

Contoh Istilah-Istilah SEO

  • 301 Redirect: Kode status HTTP yang mengarahkan pengunjung secara permanen dari satu URL ke URL lain.
  • 404 Not Found: Kode yang menunjukkan bahwa halaman yang diminta tidak dapat ditemukan, yang bisa bersifat sementara atau permanen.
  • ALT Text: Deskripsi gambar yang digunakan mesin pencari dan pembaca layar untuk memahami isi visual di halaman web.
  • Backlink: Tautan dari situs lain yang mengarah ke halaman situs Anda, berfungsi untuk meningkatkan otoritas.
  • Bounce Rate: Persentase pengunjung yang hanya melihat satu halaman dan langsung meninggalkan situs.
  • Keyword: Kata atau frasa utama yang ditargetkan untuk meningkatkan relevansi halaman di hasil pencarian.

Istilah Lanjutan

  • Canonical Tag: Kode HTML untuk mengarahkan mesin pencari ke URL versi utama dari sebuah konten yang mirip.
  • Core Web Vitals: Metode penilaian pengalaman pengguna dari Google yang terdiri dari LCP, FID, dan CLS.
  • Crawl Budget: Jumlah URL yang dijelajahi oleh mesin pencari dalam satu hari di situs Anda.
  • Domain Authority: Skor yang menunjukkan kemungkinan peringkat sebuah situs di mesin pencari.
  • E-A-T: Singkatan dari Expertise, Authoritativeness, dan Trustworthiness, standar Google dalam menilai situs.
  • Cloaking: Teknik SEO yang menampilkan konten berbeda untuk mesin pencari dan pengguna. Ini dianggap sebagai praktik yang melanggar aturan oleh mesin pencari.
  • Content Gap Analysis: Analisis perbandingan konten antara situs Anda dan kompetitor untuk menemukan topik atau informasi yang mungkin terlewatkan, sehingga bisa melengkapi konten dan menjadi lebih relevan.
  • Dofollow Link: Tautan keluar yang mengizinkan mesin pencari untuk mengikuti link tersebut dan mengalirkan otoritas atau “link equity” ke URL tujuan.
  • Duplicate Content: Konten yang identik atau sangat mirip di beberapa halaman dalam situs atau di berbagai situs. Ini bisa memengaruhi SEO, karena mesin pencari tidak menyukai konten yang berulang tanpa nilai tambah.
  • Editorial Link: Tautan alami yang diterima situs tanpa memintanya, sering kali diperoleh karena kualitas konten yang tinggi.
  • External Link: Tautan dari satu halaman situs yang mengarah ke situs lain, yang disebut juga sebagai tautan keluar atau outbound link.
  • Featured Snippet: Potongan teks yang tampil di bagian atas hasil pencarian Google, biasanya sebagai jawaban cepat atas pertanyaan pengguna.
  • Google My Business (sekarang disebut Google Business Profile): Layanan dari Google yang memungkinkan bisnis untuk mengelola informasi mereka di Google Search dan Google Maps.
  • Internal Link: Tautan dari satu halaman ke halaman lain di dalam situs yang sama. Berguna untuk membantu navigasi pengguna dan mendistribusikan otoritas di seluruh halaman situs.
  • Keyword Cannibalization: Situasi ketika beberapa halaman dalam situs bersaing untuk kata kunci yang sama, sehingga mempengaruhi peringkat di mesin pencari.
  • Meta Description: Tag meta HTML yang memberikan ringkasan isi halaman. Ini berguna untuk menarik klik di hasil pencarian meskipun tidak langsung memengaruhi peringkat.
  • Noindex Tag: Atribut HTML yang memberi tahu mesin pencari untuk tidak mengindeks halaman tertentu, sehingga tidak akan muncul di hasil pencarian.
  • On-Page SEO: Aktivitas yang dilakukan di dalam halaman situs untuk meningkatkan peringkat, seperti penggunaan kata kunci, struktur HTML, dan kualitas konten.
  • Schema Markup: Kode tambahan di halaman web yang membantu mesin pencari memahami informasi lebih dalam. Misalnya, digunakan untuk menunjukkan informasi acara, ulasan produk, atau harga.
  • Sitemap: Daftar halaman di situs yang dibuat untuk membantu mesin pencari menavigasi seluruh konten di situs. Bisa dalam bentuk HTML (untuk pengguna) atau XML (untuk mesin pencari).
  • Title Tag: Elemen HTML yang menentukan judul halaman yang ditampilkan di hasil pencarian. Tag ini sangat penting karena berpengaruh pada tingkat klik (CTR) dan relevansi konten.
  • Trust Flow: Skor yang menunjukkan seberapa tepercaya sebuah URL berdasarkan kualitas tautan yang mengarah ke situs tersebut.
  • Voice Search: Teknologi pencarian yang memungkinkan pengguna melakukan pencarian di internet dengan perintah suara.

Berikut lanjutan dari daftar istilah-istilah penting dalam SEO beserta penjelasan mudahnya:

  • Anchor Text: Teks yang terlihat dan bisa diklik pada sebuah tautan. Anchor text yang relevan membantu mesin pencari memahami konteks halaman yang ditautkan.
  • Backlink Profile: Koleksi dari semua backlink yang mengarah ke situs Anda. Ini menunjukkan kualitas dan kuantitas tautan masuk yang memengaruhi peringkat situs di mesin pencari.
  • Bounce Rate: Persentase pengunjung yang hanya melihat satu halaman di situs Anda sebelum meninggalkan situs. Bounce rate yang tinggi bisa menunjukkan bahwa konten kurang menarik atau tidak relevan.
  • Keyword Clustering: Mengelompokkan kata kunci yang mirip atau terkait untuk dioptimalkan pada halaman yang sama, sehingga memperkuat sinyal SEO untuk kata kunci tersebut.
  • Keyword Density: Persentase kemunculan kata kunci di halaman web dibandingkan dengan total kata. Kepadatan kata kunci yang wajar penting agar halaman tidak terlihat “memaksa” atau manipulatif.
  • Keyword Difficulty: Skor yang memperkirakan tingkat kesulitan untuk muncul di halaman pertama hasil pencarian Google untuk kata kunci tertentu.
  • Organic Traffic: Trafik yang datang dari hasil pencarian organik (tidak berbayar) di mesin pencari, seperti Google, Bing, dan lainnya.
  • Pillar Page: Halaman utama yang membahas topik secara luas dan menjadi dasar untuk artikel-artikel lain yang lebih mendalam tentang subtopik terkait. Ini membantu pembaca dan mesin pencari memahami struktur topik.
  • Pogo-Sticking: Situasi ketika pengguna cepat kembali ke halaman hasil pencarian setelah mengunjungi situs, sering kali karena konten situs tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi mereka. Hal ini bisa menandakan kualitas konten yang kurang baik.
  • Search Intent: Maksud dari pengguna ketika mencari sesuatu di mesin pencari. Misalnya, apakah mereka mencari informasi, ingin membeli sesuatu, atau mencari situs tertentu.
  • SEO Content Brief: Panduan yang berisi informasi penting bagi penulis untuk membuat konten SEO yang sesuai dengan kata kunci yang ditargetkan.
  • Short Tail Keywords: Kata kunci yang terdiri dari satu atau dua kata saja, sering kali memiliki volume pencarian tinggi namun kompetisinya juga lebih sulit.
  • Structured Data: Format standar yang membantu mesin pencari mengerti konten di halaman web dengan lebih baik, sering digunakan untuk menambahkan informasi tambahan di hasil pencarian (seperti rating bintang atau harga produk).
  • Technical SEO: Praktik optimasi yang berkaitan dengan aspek teknis situs, seperti kecepatan situs, keamanan (HTTPS), dan kemudahan dijelajahi (crawlability) oleh mesin pencari.
  • Thin Content: Konten dengan nilai rendah atau minim yang tidak memberikan manfaat berarti bagi pengguna, seperti artikel pendek tanpa informasi mendalam atau konten yang hanya disalin dari situs lain.
  • Title Tag: Tag HTML yang mendefinisikan judul halaman web. Judul ini muncul di hasil pencarian dan memberikan informasi utama tentang isi halaman.
  • XML Sitemap: File XML yang mencantumkan seluruh URL di situs dan membantu mesin pencari memahami struktur situs Anda serta memudahkan pengindeksan.
  • Zero Click Search: Pencarian yang memberikan jawaban langsung di hasil pencarian tanpa mengharuskan pengguna untuk mengklik situs lain. Ini sering terjadi ketika Google menampilkan cuplikan singkat dari jawaban yang relevan di bagian atas.
  • YMYL (Your Money or Your Life): Jenis konten yang dinilai sensitif oleh Google karena berkaitan dengan kesehatan, kebahagiaan, keuangan, atau keamanan pengguna. Google cenderung memberikan peringkat lebih tinggi untuk situs YMYL yang memiliki kredibilitas tinggi.

Berikut kelanjutan istilah penting lainnya dalam SEO:

  • LSI Keywords (Latent Semantic Indexing): Kata-kata dan frasa yang secara konseptual berhubungan dengan kata kunci utama. LSI membantu mesin pencari memahami konteks dan relevansi topik secara lebih mendalam.
  • Manual Action Penalty: Sanksi yang diterapkan secara manual oleh Google terhadap situs yang dianggap melanggar pedoman kualitas, seperti praktik manipulatif atau spam.
  • Meta Tags: Kode HTML yang memberikan informasi tambahan tentang halaman web untuk mesin pencari, termasuk meta description, meta keywords, dan title tag.
  • Mobile-First Indexing: Proses pengindeksan yang mengutamakan versi mobile dari situs. Google akan mengevaluasi situs berdasarkan tampilan versi mobile untuk memberikan peringkat di hasil pencarian.
  • Natural Links: Tautan yang diperoleh secara alami tanpa usaha manipulatif dari pemilik situs. Biasanya didapatkan karena konten situs berkualitas dan relevan.
  • Negative SEO: Teknik manipulatif yang ditujukan untuk menurunkan peringkat situs pesaing, misalnya dengan mengirim backlink spam ke situs tersebut.
  • Niche Site: Situs yang fokus pada topik atau ceruk tertentu, sering kali dengan tujuan monetisasi atau pemasaran afiliasi.
  • Orphan Page: Halaman di situs yang tidak memiliki tautan dari halaman lain, membuatnya sulit ditemukan oleh mesin pencari atau pengunjung.
  • Page Authority (PA): Skor yang dikembangkan oleh Moz untuk memprediksi seberapa baik sebuah halaman akan tampil di hasil pencarian. Skor berkisar antara 1 hingga 100.
  • Page Speed: Waktu yang dibutuhkan untuk memuat halaman web di peramban. Kecepatan halaman sangat penting untuk pengalaman pengguna dan SEO.
  • PageRank: Algoritma yang dikembangkan oleh Google untuk menentukan relevansi dan otoritas halaman berdasarkan jumlah dan kualitas backlink yang dimilikinya.
  • Pillar Content: Konten utama yang mencakup topik secara luas dan menjadi pusat dari konten lain yang terkait. Digunakan dalam strategi konten untuk meningkatkan otoritas topik.
  • Query: Kata atau frasa yang dimasukkan pengguna di mesin pencari untuk menemukan informasi.
  • Ranking Algorithm: Algoritma yang digunakan oleh mesin pencari untuk menentukan urutan peringkat halaman di hasil pencarian.
  • Referral Traffic: Trafik yang datang dari sumber selain mesin pencari, seperti media sosial, situs web lain, atau direktori online.
  • Rich Snippet: Informasi tambahan di hasil pencarian yang ditampilkan menggunakan data terstruktur, seperti ulasan bintang, harga, atau gambar produk.
  • Schema Markup: Kode tambahan yang digunakan untuk memberikan konteks pada konten di halaman web agar mesin pencari dapat memahami konten dengan lebih baik.
  • Seed Keyword: Kata kunci dasar yang digunakan sebagai titik awal dalam proses penelitian kata kunci untuk menemukan kata kunci lain yang relevan.
  • Semantic SEO: Optimasi konten berdasarkan topik keseluruhan, bukan hanya kata kunci tertentu, untuk membantu mesin pencari memahami konteks yang lebih luas.
  • SERP (Search Engine Results Page): Halaman hasil pencarian yang ditampilkan oleh mesin pencari berdasarkan kueri pengguna.
  • Session: Serangkaian aktivitas yang tercatat untuk satu pengguna dalam satu periode waktu. Sesi dapat melibatkan banyak kunjungan halaman atau interaksi.
  • Short Tail Keywords: Kata kunci pendek yang biasanya terdiri dari satu atau dua kata. Kata kunci ini memiliki volume pencarian tinggi tetapi tingkat kompetisinya lebih sulit.
  • Site Structure: Struktur organisasi halaman dan konten di situs. Struktur yang baik memudahkan navigasi pengguna dan pengindeksan oleh mesin pencari.
  • Sitelinks: Tautan tambahan yang muncul di bawah hasil pencarian utama, yang menampilkan tautan langsung ke halaman-halaman lain di situs.
  • Subdomain: Bagian dari domain utama yang bertindak sebagai situs terpisah, biasanya diawali dengan awalan tambahan sebelum nama domain (misalnya, “blog.example.com”).
  • Technical SEO: Aspek teknis SEO yang mencakup pengoptimalan server, kode, dan arsitektur situs untuk meningkatkan kinerja dan aksesibilitas di mesin pencari.
  • User Search Intent: Maksud atau tujuan pengguna saat melakukan pencarian, misalnya apakah mereka ingin mencari informasi, membeli produk, atau mencari situs tertentu.
  • Voice Search: Teknologi pencarian yang memungkinkan pengguna melakukan pencarian dengan perintah suara.
  • White Hat SEO: Teknik SEO yang mematuhi pedoman mesin pencari, dengan fokus pada praktik yang etis dan berkelanjutan untuk meningkatkan peringkat.
  • Zero Click Search: Hasil pencarian yang langsung memberikan jawaban di halaman hasil, sehingga pengguna tidak perlu mengklik situs lain.

Berikut lanjutan dari daftar istilah penting dalam SEO beserta penjelasannya:

  • Breadcrumbs: Navigasi yang menampilkan lokasi halaman dalam struktur situs, biasanya di bagian atas halaman. Breadcrumbs membantu pengguna dan mesin pencari memahami lokasi halaman di dalam situs.
  • Canonical URL: URL utama yang dipilih untuk konten yang mungkin memiliki beberapa versi atau URL lain. Ini membantu menghindari masalah konten duplikat di mesin pencari.
  • Click-Through Rate (CTR): Persentase jumlah pengguna yang mengklik link setelah melihatnya di hasil pencarian atau iklan. CTR yang tinggi menunjukkan relevansi yang baik antara konten dan kata kunci.
  • Conversion Rate: Persentase pengunjung yang melakukan tindakan tertentu (misalnya membeli produk atau mendaftar) di situs. Ini adalah metrik penting untuk mengukur keberhasilan strategi pemasaran.
  • Domain Authority (DA): Skor yang memperkirakan kemampuan sebuah domain untuk muncul di hasil pencarian. Skor ini dihitung oleh Moz dan berada di antara 1-100, di mana skor yang lebih tinggi menunjukkan potensi peringkat yang lebih baik.
  • Engagement Rate: Tingkat keterlibatan pengunjung terhadap konten di situs atau di media sosial, seperti komentar, berbagi, dan waktu yang dihabiskan di halaman.
  • Evergreen Content: Konten yang tetap relevan dan bernilai bagi audiens dalam jangka waktu yang lama, tanpa perlu sering diperbarui.
  • Google Knowledge Graph: Basis data yang dikembangkan oleh Google untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai entitas, seperti orang, tempat, dan benda. Data ini digunakan untuk memberikan jawaban langsung di hasil pencarian.
  • Hreflang: Atribut HTML yang memberi tahu mesin pencari tentang versi halaman untuk bahasa dan wilayah yang berbeda, membantu mengoptimalkan situs untuk audiens global.
  • Latent Semantic Indexing (LSI) Keywords: Kata kunci terkait yang secara semantik berhubungan dengan kata kunci utama. Mesin pencari menggunakannya untuk memahami konteks dan relevansi konten.
  • Mobile Optimization: Pengoptimalan tampilan dan kinerja situs untuk perangkat mobile, yang sangat penting karena banyak pengguna internet sekarang mengakses situs melalui perangkat mobile.
  • NAP (Name, Address, Phone): Informasi kontak bisnis yang harus konsisten di seluruh platform untuk SEO lokal. Konsistensi NAP dapat membantu meningkatkan kepercayaan dan peringkat di hasil pencarian lokal.
  • Organic Keyword: Kata kunci yang mendatangkan trafik organik, yaitu trafik yang datang tanpa bantuan iklan berbayar.
  • Rich Media: Konten yang lebih dinamis, seperti gambar, video, infografis, dan audio, yang menarik perhatian dan keterlibatan lebih tinggi dari pengguna.
  • SSL Certificate: Sertifikat keamanan yang memastikan situs aman (https://). Situs dengan SSL cenderung lebih diutamakan oleh mesin pencari dan dipercaya oleh pengguna.
  • Time on Page: Rata-rata waktu yang dihabiskan pengguna pada suatu halaman. Waktu ini menunjukkan apakah konten di halaman tersebut menarik bagi pengunjung.
  • Trust Flow: Skor kepercayaan dari sebuah situs yang dihitung oleh Majestic, yang didasarkan pada kualitas backlink. Skor yang lebih tinggi menunjukkan bahwa situs lebih tepercaya dan aman.
  • Unique Visitors: Jumlah pengunjung individu yang mengakses situs dalam periode tertentu, tidak termasuk kunjungan berulang dari pengguna yang sama.
  • User Experience (UX): Kualitas interaksi pengguna dengan situs, termasuk kecepatan, navigasi, dan desain yang ramah pengguna. UX yang baik dapat meningkatkan peringkat SEO.
  • User-Generated Content (UGC): Konten yang dihasilkan oleh pengguna, seperti ulasan dan komentar. UGC dapat memperkaya konten situs dan meningkatkan kepercayaan pengunjung baru.
  • Visibility: Tingkat keterlihatan situs di hasil pencarian. Visibilitas yang tinggi berarti lebih banyak halaman situs muncul di peringkat atas hasil pencarian.
  • Web Crawler: Bot yang mengunjungi halaman-halaman situs untuk mengindeks konten agar bisa muncul di hasil pencarian. Juga dikenal sebagai spider atau bot mesin pencari.
  • XML Sitemap: Peta situs dalam format XML yang membantu mesin pencari memahami struktur situs dan mempercepat pengindeksan.

Dengan memahami istilah-istilah ini, Anda akan memiliki landasan yang kuat dalam strategi SEO. Pengetahuan ini sangat membantu dalam menyusun konten yang relevan, membangun tautan yang kuat, dan meningkatkan visibilitas di mesin pencari.

Also Read

Bagikan:

Tinggalkan komentar