Mahmoud Al Habbash: Keterlibatan Rusia Kunci untuk Perdamaian Palestina

staff Penulis

Russian President Vladimir Putin enters a hall before a meeting on the sidelines of the BRICS summit in Kazan, Russia October 24, 2024. Alexander Nemenov/Pool via REUTERS

COOLkas (Antara) — Dalam suasana ketegangan yang melanda Timur Tengah, sebuah harapan baru muncul melalui peran Rusia sebagai mediator perdamaian. Mahmoud Al Habbash, penasihat dekat Presiden Palestina Mahmoud Abbas, melihat potensi besar dalam keterlibatan Rusia untuk mewujudkan stabilitas di kawasan yang bergejolak ini.

Berbicara dalam forum KTT BRICS di Kazan, Al Habbash mengapresiasi tawaran Presiden Vladimir Putin untuk membantu meredakan ketegangan antara Iran dan Israel. “Rusia memiliki posisi istimewa sebagai negara besar dengan pengaruh global, ditambah hubungan yang erat dengan dunia Arab dan Islam,” ujarnya dengan penuh optimisme.

Putin sendiri telah menyatakan kesiapannya untuk membantu mencari jalan keluar dari konflik yang kini semakin memanas, terutama setelah Israel melancarkan serangan udara ke Iran pada Sabtu lalu. Serangan tersebut merupakan balasan atas aksi Iran yang menembakkan roket ke Israel pada awal Oktober.

Dalam pertemuannya dengan para pemimpin media BRICS, Putin menegaskan kembali dukungan Rusia terhadap pembentukan negara Palestina merdeka – sebuah posisi yang telah dipertahankan sejak era Uni Soviet. Dia juga mengusulkan untuk menghidupkan kembali dan memperluas peran Kuartet Timur Tengah (PBB, Uni Eropa, Rusia, dan AS) yang selama ini telah memfasilitasi dialog perdamaian Israel-Palestina.

“Kita perlu membicarakan bagaimana memulihkan wilayah-wilayah ini dan membantu mereka yang terpaksa mengungsi untuk kembali ke rumah mereka,” kata Putin, menekankan pentingnya pendekatan yang komprehensif dalam mencari solusi perdamaian.

Also Read

Bagikan:

Leave a Comment