COOLkas (Investing.com) — Tesla Inc (NASDAQ: TSLA) masih belum mendapatkan persetujuan dari pemerintah China untuk meluncurkan fungsi full self-driving (FSD) di negara tersebut, menurut laporan China Daily pada hari Jumat. Perusahaan ini dilaporkan sedang mengajukan izin untuk mengumpulkan lebih banyak data.
Proposal Tesla untuk meluncurkan teknologi ini masih menunggu otorisasi dari beberapa otoritas China, menurut laporan China Daily, yang mengutip sumber-sumber yang mengetahui situasi tersebut. Keamanan data menjadi salah satu masalah utama.
Pada bulan September, Tesla mengatakan bahwa mereka akan meluncurkan teknologi FSD di China dan Eropa pada kuartal pertama 2025. CEO Elon Musk memperkirakan bahwa izin dari pihak berwenang China akan didapatkan sebelum akhir tahun 2024.
FSD merupakan peningkatan berbayar dari sistem Autopilot Tesla, yang sudah tersedia di China. FSD menawarkan fitur tambahan seperti parkir otomatis, pergantian jalur secara otonom, dan navigasi mandiri, dan telah diluncurkan di Amerika Serikat sejak tahun 2020.
Namun, FSD belum benar-benar menghadirkan pengalaman mengemudi otonom sepenuhnya. Pengemudi masih diharapkan duduk di belakang kemudi dan siap mengambil alih kendali jika diperlukan.
Pada awal tahun ini, Tesla menyatakan akan lebih fokus pada FSD dan kecerdasan buatan, menekankan bahwa area ini akan menjadi mesin pertumbuhan berikutnya setelah penurunan penjualan kendaraan yang berkelanjutan.
Minggu lalu, perusahaan ini meluncurkan kendaraan sepenuhnya otonom bernama Cybercab, dan berencana meluncurkannya pada tahun 2025. Namun, Tesla masih menghadapi pengawasan ketat dari pihak regulator di seluruh dunia terkait rencananya untuk kendaraan otonom.