Apa Penyebab Anoreksia Nervosa?, tidak ada penyebab tunggal anoreksia nervosa. Beberapa faktor yang berbeda biasanya terlibat dalam menghasilkan gangguan ini.
Tekanan Budaya
Dalam banyak masyarakat, menjadi sangat kurus adalah standar kecantikan bagi wanita dan mewakili kesuksesan, kebahagiaan, dan pengendalian diri. Wanita dibombardir dengan pesan dari media bahwa mereka harus berdiet untuk memenuhi standar ini. Namun, bentuk tubuh ultra-tipis yang ideal ini hampir tidak mungkin dicapai oleh kebanyakan wanita karena tidak sesuai dengan faktor biologis dan bawaan yang menentukan berat badan alami. Konflik ini membuat sebagian besar wanita sangat tidak puas dengan berat dan bentuk tubuh mereka.
Baru-baru ini, tekanan juga meningkat pada pria untuk menjadi ramping dan berotot. Selain itu, dalam pekerjaan tertentu (seperti menari, modeling, dan olahraga seperti senam, skating, berlari, dan gulat), tekanan untuk mempertahankan berat dan penampilan tertentu sangat kuat.
Masalah Psikologis
Karakteristik psikologis yang dapat membuat seseorang lebih mungkin untuk mengembangkan anoreksia nervosa meliputi:
- Tingkat percaya diri yang rendah
- Perasaan tidak efektif
- Citra tubuh yang buruk
- Depresi
- Kesulitan mengekspresikan perasaan
- Pola berpikir yang kaku
- Perlu kontrol
- Perfeksionis
- Pelecehan fisik atau seksual
- Menghindari konflik dengan orang lain
- Ingin merasa istimewa atau unik
Orang-orang dengan anoreksia nervosa seringkali tampak didorong secara emosional tidak hanya terhadap penurunan berat badan, tetapi juga di area lain kehidupan mereka, seperti pekerjaan sekolah, kebugaran fisik, atau karier. Juga telah disarankan bahwa dalam beberapa kasus anoreksia nervosa, kelaparan diri mungkin merupakan cara untuk menghindari tuntutan seksual dan sosial yang terkait dengan masa remaja.
Salah satu masalah dalam menentukan sifat mana yang dapat menyebabkan anoreksia nervosa adalah bahwa penurunan berat badan itu sendiri menyebabkan gangguan psikologis tertentu untuk berkembang. Ini mungkin termasuk depresi, kecemasan, lekas marah, perubahan suasana hati, pemikiran obsesif, perasaan tidak mampu, penarikan sosial, dan perubahan kepribadian. Dengan demikian, beberapa sifat yang terjadi pada anoreksia nervosa mungkin merupakan akibat, bukannya penyebab, kelainan tersebut.
Lingkungan Keluarga
Faktor genetik
Anorexia nervosa terjadi delapan kali lebih sering pada orang yang memiliki saudara dengan kelainan tersebut. Namun, para ahli tidak tahu persis apa faktor bawaannya. Selain itu, anoreksia nervosa lebih sering terjadi pada keluarga dengan riwayat depresi atau penyalahgunaan alkohol.
Transisi Kehidupan
Transisi kehidupan sering dapat memicu anoreksia nervosa pada seseorang yang sudah rentan karena faktor-faktor yang dijelaskan di atas. Contohnya termasuk:
- Awal dari masa remaja
- Mulai atau gagal di sekolah atau di tempat kerja
- Putusnya suatu hubungan
- Kematian orang yang dicintai
Diet dan menurunkan berat badan juga bisa memicu anoreksia nervosa, serta peran keluarga pun bisa menyebabkan Anoreksia.
Setelah anoreksia nervosa berkembang, beberapa faktor dapat melanggengkan gangguan tersebut. Faktor-faktor ini termasuk:
- Gejala kelaparan
- Reaksi orang lain terhadap penurunan berat badan
- Kebutuhan emosional dipenuhi oleh perasaan kontrol diri, kebajikan, dan kekuatan dari mengendalikan berat badan seseorang