Kisah Umar bin Khattab Masuk Islam: Perjalanan Hidayah yang Mengubah Sejarah

Heri Herdy (Mertadinata)

Umar bin Khattab, salah satu sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW, dikenal sebagai sosok yang tegas, berani, dan adil. Namun, sebelum masuk Islam, Umar bin Khattab adalah salah satu penentang keras dakwah Nabi Muhammad SAW. Kisah masuk Islamnya Umar bin Khattab tidak hanya menjadi momen penting dalam sejarah Islam, tetapi juga menjadi bukti nyata kekuatan hidayah Allah SWT.

Latar Belakang Umar bin Khattab Sebelum Masuk Islam

Sebelum memeluk Islam, Umar bin Khattab dikenal sebagai sosok yang ditakuti di kalangan Quraisy. Ia adalah seorang pemimpin yang tegas dan memiliki pengaruh besar. Umar bin Khattab juga dikenal sebagai salah satu orang yang paling keras menentang Nabi Muhammad SAW dan dakwah Islam. Bahkan, ia pernah berniat untuk membunuh Nabi Muhammad SAW karena dianggap sebagai ancaman bagi tradisi dan kepercayaan masyarakat Quraisy.

Umar bin Khattab adalah salah satu dari dua Umar yang disebut dalam doa Nabi Muhammad SAW: “Ya Allah, kuatkanlah Islam dengan salah seorang dari dua Umar (Umar bin Khattab atau Abu Jahal).” Doa ini menjadi awal dari perjalanan hidayah yang akan mengubah hidup Umar bin Khattab.

Peristiwa yang Mengubah Hidup Umar bin Khattab

Suatu hari, Umar bin Khattab memutuskan untuk membunuh Nabi Muhammad SAW. Dengan pedang terhunus, ia berangkat menuju rumah Nabi. Namun, di tengah perjalanan, ia bertemu dengan Nu’aim bin Abdullah, seorang sahabat Nabi yang telah memeluk Islam secara diam-diam. Nu’aim bertanya, “Hendak ke mana engkau, wahai Umar?” Umar menjawab, “Aku hendak membunuh Muhammad.”

Nu’aim kemudian memberikan informasi yang mengejutkan: “Bagaimana jika kau memeriksa keluargamu terlebih dahulu? Saudara perempuanmu, Fatimah, dan iparmu, Sa’id bin Zaid, telah memeluk Islam.” Mendengar hal ini, Umar bin Khattab marah dan segera bergegas ke rumah saudara perempuannya.

Momen Penuh Emosi di Rumah Fatimah

Sesampainya di rumah Fatimah, Umar bin Khattab mendengar suara lantunan ayat Al-Qur’an yang dibacakan oleh Khabbab bin al-Arat. Fatimah dan suaminya, Sa’id bin Zaid, sedang mempelajari Islam secara diam-diam. Umar bin Khattab pun marah dan memukul saudara perempuannya hingga berdarah. Namun, Fatimah dengan tegas berkata, “Wahai Umar, jika engkau ingin membunuh kami, kami tidak akan meninggalkan Islam.”

Umar bin Khattab kemudian meminta untuk melihat lembaran Al-Qur’an yang dibaca oleh saudaranya. Fatimah menolak karena Umar masih dalam keadaan najis. Setelah membersihkan diri, Umar bin Khattab membaca ayat-ayat Al-Qur’an, khususnya Surah Thaha. Hatinya pun bergetar, dan ia merasakan kebenaran yang tak terbantahkan.

Pengakuan Keislaman Umar bin Khattab

Setelah membaca ayat-ayat Al-Qur’an, Umar bin Khattab memutuskan untuk menemui Nabi Muhammad SAW. Ia bergegas menuju Darul Arqam, tempat Nabi dan para sahabat berkumpul. Ketika Umar tiba, para sahabat merasa khawatir karena Umar dikenal sebagai penentang keras Islam. Namun, Nabi Muhammad SAW menyambutnya dengan lapang dada.

Umar bin Khattab kemudian mengucapkan dua kalimat syahadat: “Asyhadu alla ilaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan rasulullah.” (Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.) Pengakuan ini disambut dengan suka cita oleh para sahabat, dan Umar bin Khattab resmi menjadi bagian dari umat Islam.

Dampak Keislaman Umar bin Khattab

Masuk Islamnya Umar bin Khattab menjadi titik balik penting dalam sejarah dakwah Islam. Sebelumnya, umat Islam sering kali harus bersembunyi dalam menyebarkan ajaran Islam. Namun, dengan keberanian Umar bin Khattab, dakwah Islam mulai dilakukan secara terang-terangan. Umar bin Khattab juga menjadi salah satu sahabat yang paling setia membela Nabi Muhammad SAW dan agama Islam.

Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, Umar bin Khattab menjadi khalifah kedua menggantikan Abu Bakar Ash-Shiddiq. Ia dikenal sebagai pemimpin yang adil dan bijaksana, serta berjasa besar dalam perluasan wilayah kekuasaan Islam.

Hikmah dari Kisah Umar bin Khattab Masuk Islam

Kisah Umar bin Khattab masuk Islam mengajarkan kita tentang kekuatan hidayah Allah SWT. Tidak ada hati yang terlalu keras untuk disentuh oleh cahaya kebenaran. Umar bin Khattab, yang awalnya adalah penentang keras Islam, akhirnya menjadi salah satu pembela terbesar agama ini.

Selain itu, kisah ini juga mengajarkan pentingnya kesabaran dan keteguhan hati dalam berdakwah. Nabi Muhammad SAW tidak pernah putus asa dalam menyebarkan ajaran Islam, meskipun menghadapi tantangan yang besar.

Kesimpulan:
Kisah Umar bin Khattab masuk Islam adalah bukti nyata kekuatan hidayah Allah SWT. Dari seorang penentang keras, Umar bin Khattab berubah menjadi pembela setia Nabi Muhammad SAW dan agama Islam. Kisah ini tidak hanya menginspirasi, tetapi juga mengajarkan kita tentang pentingnya kesabaran, keteguhan, dan kepercayaan akan kekuatan doa.

Also Read

Bagikan:

Avatar photo

Heri Herdy (Mertadinata)

Saya merupakan mantan penyiar, Produkasi dan Konten Kreator di NAGASWARA FM, Yang kini fokus berkecimpung di dunia Blogger dan tetap masih menjadi bagian dari Programmer, MD, IT, Produksi dan Penyiar HiTZ FM Belitung.

Tinggalkan komentar