Site icon COOLKAS

The Shadow Strays: Film Aksi Timo Tjahjanto yang Bikin Jantung Mau Copot

COOLkas — Kalau kamu ngaku pecinta film aksi atau horor, nama Timo Tjahjanto pasti udah nggak asing lagi di telinga. Sutradara yang satu ini emang udah jadi ikon buat para penikmat adegan berdarah-darah penuh adrenalin. Film-filmnya tuh kayak rollercoaster yang bikin kita nggak bisa duduk tenang. Dari awal sampai akhir, Timo tahu cara nge-blast adegan-adegan ultra-kekerasan yang bikin kamu serasa dihajar badai. Intinya, nonton film dia tuh siap-siap jantung deg-degan non-stop!

Tapi nggak cuma jago di genre aksi, Timo juga punya kemampuan luar biasa di film horor. Cara dia ngeramu kedua genre ini kayak udah level dewa: seni bela diri, aksi hiper-kinetik, dan horor yang bikin bulu kuduk merinding. Salah satu buktinya bisa kamu lihat di film The Night Comes for Us (2017) yang jadi salah satu karya terbaiknya. Kombinasi ini bikin banyak yang mengakui kalau Timo udah jadi salah satu pembuat film paling intens dan out-of-the-box dalam beberapa tahun terakhir.

Dan sekarang, lewat film terbarunya The Shadow Strays, Timo balik lagi buat ngebuktiin kalau dia belum kehabisan peluru! Film ini adalah bagian dari kesepakatan multi-film Timo dengan Netflix, dan, seperti yang bisa diduga, dia lagi-lagi berhasil bikin film yang nggak cuma penuh aksi brutal tapi juga punya cerita yang kuat dan karakter-karakter yang memorable.

The Shadow Strays punya durasi yang nggak main-main, 144 menit penuh drama dan aksi. Ceritanya berawal di Jepang, di mana kita langsung disuguhin pertarungan epik antara para yakuza dan sekelompok pembunuh bayaran yang super jago. Dua pembunuh itu adalah bagian dari organisasi misterius bernama Shadow yang tugasnya kayak ninja—mereka menyelinap dan membunuh tanpa jejak.

Plot twist-nya? Salah satu pembunuh itu ternyata cewek! Memang, karakter pembunuh cewek udah bukan hal baru lagi di film aksi, tapi Timo punya caranya sendiri buat bikin pengungkapan ini tetap keren dan nggak klise.

Film ini nggak cuma soal aksi doang, lho. Ada juga elemen emosional yang cukup dalam, terutama di karakter 13 (diperankan Aurora Ribero), seorang remaja yang dilatih oleh Shadow untuk jadi mesin pembunuh tanpa emosi. Tapi semuanya berubah saat dia bertemu dengan anak kecil bernama Monji (Ali Fikry), yang pelan-pelan ngebuka sisi kemanusiaan di dalam dirinya. Sayangnya, hubungan mereka memicu serangkaian kejadian tragis yang bikin konflik semakin intens.

Jangan harap ada adegan mellow ala drama remaja di sini, karena hubungan mereka lebih kayak persahabatan keras ala film “heroic bloodshed” Hong Kong. Bayangkan campuran antara kekerasan dan ikatan emosional yang kompleks—ini yang bikin The Shadow Strays terasa segar dan berbeda.

Jadi, buat kamu yang cari film yang nggak cuma seru, tapi juga punya cerita dan karakter kuat, The Shadow Strays ini jawabannya! Timo Tjahjanto sekali lagi membuktikan kalau dia adalah master dalam menggabungkan aksi brutal dengan sentuhan emosi yang dalem. Pertanyaan utamanya sekarang: Sampai kapan Timo bisa terus ngegas tanpa rem ini?

Kita tunggu aja, tapi satu hal yang pasti, Timo nggak pernah bikin kita kecewa!

Exit mobile version