COOLkas (CNBC Indonesia) – Google tampaknya akan terus memperketat efisiensi operasional ke depan, termasuk mempertimbangkan pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai divisinya.
Informasi ini muncul dalam rapat tahunan perusahaan induk Google, Alphabet. CFO Anat Ashkenazi mengungkapkan bahwa pemangkasan akan dilakukan untuk memperkuat pengembangan infrastruktur AI yang diharapkan siap pada tahun 2025.
Google telah memulai restrukturisasi sejak tahun 2024, terutama setelah terlibat dalam persaingan ketat di bidang AI. Sejumlah PHK pun dilakukan di berbagai tim, termasuk pemasaran, cloud, dan keamanan.
Dalam sesi earnings call sebelumnya, Ashkenazi menyampaikan rencana untuk lebih meningkatkan efisiensi karyawan. Hal ini kembali menjadi topik utama dalam rapat umum yang digelar pada Halloween akhir Oktober lalu.
Ashkenazi tidak merinci lebih lanjut, namun menegaskan bahwa karyawan tetap menjadi aset utama perusahaan. Alphabet tetap berinvestasi pada tenaga kerja dengan rencana merekrut 1.000 lulusan baru, sebagaimana dilaporkan CNBC International pada Senin (4/11/2024).
CEO Sundar Pichai turut menanggapi pernyataan tersebut, menekankan bahwa mencari cara untuk bekerja dengan lebih sedikit tenaga kerja adalah salah satu upaya efisiensi.
Pertanyaan terkait potensi PHK tambahan pun terus berlanjut. Ketika ditanya kemungkinan adanya gelombang PHK lainnya di masa mendatang, Pichai tidak memberikan jawaban pasti, hanya memastikan bahwa keputusan tersebut akan diberitahukan kepada seluruh karyawan jika sudah diambil.
“Jika kami mengambil keputusan besar untuk perusahaan, kami pasti akan memberi tahu Anda,” jelas Pichai.
Di kesempatan yang sama, Pichai juga menyinggung peningkatan belanja modal untuk AI, menjelaskan bahwa investasi besar ini hanya dilakukan pada tahap awal.
“Saat terjadi pergeseran teknologi, pada fase awal, investasi memang dilakukan secara tidak proporsional, namun kurvanya akan membaik seiring waktu. Ini adalah transisi yang sedang kami alami sebagai industri,” ujar Pichai.